Penyebab Sulitnya Menjadi Reseller di Indonesia

19/03/2021 0 Comment(s)

Di era perkembangan bisnis millenial ini, menjadi reseller merupakan suatu bisnis yang menjanjikan untuk Anda yang baru saja memulai. Karena, modal awal yang terjangkau dan Anda tidak perlu repot repot untuk menciptakan produk sendiri. Namun, untuk menjadi seorang reseller yang berkualitas, Anda harus mengetahui terlebih dahulu mengenai masalah apa yang biasa dihadapi oleh para reseller.
 

Kali ini, Lamonte akan mengajak Anda untuk mengetahui “5 faktor penyebab sulitnya menjadi reseller di Indonesia”. Apakah Anda sudah siap?
 

1. Sulitnya mencari supplier yang menyediakan produk berkualitas
 

Peran supplier sangatlah penting bagi Anda yang bergerak di bisnis reseller sebagai penyedia produk yang akan Anda jual kembali. Namun, banyak dari reseller yang mengeluhkan, kalau produk yang mereka jual sulit laku di pasaran. Hal ini mungkin disebabkan karena produk yang mereka tawarkan kurang berkualitas, sehingga konsumen pun tidak tertarik untuk membelinya. Jadi, hal utama yang harus Anda lakukan adalah mencari supplier yang dapat menyediakan produk-produk berkualitas sesuai kebutuhan bisnis Anda. Ya, kualitas menjadi faktor terbesar agar produk yang Anda jual dapat disukai oleh konsumen, sehingga menyebabkan mereka akan melakukan pembelian kembali. Maka dari itu, produk berkualitas sangatlah penting jika bisnis Anda ingin bertahan lama.
 

2. Sulitnya menemukan supplier yang responsif
 

Banyak dari para reseller yang juga mengeluhkan akan keterlambatan pengiriman produk dari supplier, hal ini menyebabkan mereka kewalahan dalam menghadapi permintaan dari konsumen. Selain itu banyak supplier yang tidak sigap dalam menanggapi keluhan keluhan dari reseller, seperti produk yang mereka dapat ternyata ada yang rusak, habis masa kadaluarsa, dan lain-lain. Anda harus mencari supplier yang dapat memberikan layanan terbaik dan respon yang cepat untuk Anda. Karena kecepatan customer service dari supplier akan berdampak terhadap kecepatan produksi serta penjualan Anda.
 

3. Tidak mengetahui informasi mengenai stok produk ter-update

Faktor berikutnya yang sering membuat reseller kesulitan adalah tidak mendapatkan informasi ter-update mengenai jumlah stok produk yang tersedia, sehingga mereka tidak mengetahui apakah produk yang dibutuhkan masih ada atau tidak. Selain itu jika supplier kurang responsif, hal ini menyebabkan Anda harus memeriksa ketersediaan stok produk secara langsung ke tempat supplier.
 

4. Harga beli dari supplier cenderung mahal

Faktor keempat yang menjadi penyebab sulitnya menjadi reseller di Indonesia adalah harga produk yang dijual oleh supplier cenderung mahal, sehingga menyebabkan mereka hanya mendapatkan profit yang sedikit. Contohnya seperti ini, jika Anda membeli produk dari supplier seharga Rp 10.000, sementara harga jual produk di pasaran adalah Rp 11.000, maka tidak mungkin Anda menjual produk dengan harga yang lebih tinggi dari pasaran bukan? Maka Anda hanya mendapatkan profit sebesar Rp 1.000 dari setiap penjualan produk, hal inilah yang menyebabkan Anda kesulitan untuk mendapatkan profit seperti yang Anda inginkan.
 

5. Harus bersaing dengan Marketplace yang besar

Faktor terakhir adalah Anda sebagai reseller harus bersaing dengan Marketplace besar yang menjual produk dengan harga lebih murah. Seperti yang sudah Anda ketahui, bahwa mayoritas mindset konsumen Indonesia adalah “jika ada harga yang lebih murah dan kualitasnya sama, kenapa harus beli di tempat yang lebih mahal?”.
 

Sebagai reseller mau tidak mau Anda harus bersaing dengan harga jual produk yang ada di dalam Marketplace, bukan?
 

Lalu bagaimana caranya agar Anda sebagai reseller keluar dari semua kesulitan ini? Jawabannya adalah dengan menggunakan platform pembelajaran dari lamonte.store yang akan segera hadir untuk Anda.

Tags/penandaan: reseller

Leave a Comment